Pengikut

Rabu, 01 Juni 2011

midwifery care

<iframe width="425" height="349" src="http://www.youtube.com/embed/P1hevalWvUQ" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

midwifery care image

paradigma sehat

PARADIGMA SEHAT

I. PENDAHULUAN
Sejalan dengan pemahaman dan pengetahuan kita, konsep sehat dalam upaya penanganan kesehatan penduduk sudah mengalami banyak perubahan. Banyak negara berkembang termasuk Indonesia , sampai saat ini melakukan penanganan kesehatan masih berupa program-program konvensional yang masih menekankan pada pengembangan rumah sakit-rumah sakit, penanganan penyakit secara individual, spesialis, terutama penanganan peristiwa sakit secara episodik.
Program kesehatan jangka panjang tidak menguntungkan karena akan berkumpul di tempat yang banyak uang yaitu kota-kota besar, dari segi ekonomi upaya kesehatan yang berorientasi kuratif bersifat konsumtif tidak produktif.

II. PARADIGMA DAN KONSEP BARU TENTANG SEHAT
Pengertian paradigma sehat menurut Stepen R Covey dalam bukunya : “The Seven Habits of Highly Effective People” The word Paradigm comes from the Greek. It was originally a scientific term. And is more commonly used today to mean a model, theory, concept, perception orientation, assumption or frame of reference. In the general sense, is the way “see” the world, not interm of our visual sense of sight, but in term of perceiving, understanding and interpreting. Sedangkan pada tahun 1950-an definisi WHO tentang sehat adalah keadaan sehat sejahtera fisik, mental, sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Namun pada tahun 1980-an definisi WHO mengalami perubahan seperti yang tertera dalam UU Kesehatan No. 23/1992 dimana WHO memasukkan unsur hidup produktif sosial dan ekonomi di dalam pengertian tentang sehat.
III. PARADIGMA SEHAT
Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :
a. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif
b. Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan unsur sehat produktif sosial ekonomis.
c. Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degeneratif
d. Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan khusus
e. Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk.
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan “Health program for survival”, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif merupakan “Health Program for human development”. Paradigma sehat dicanangkan Depkes pada tanggal 15 September 1998.
Upaya pelayanan kesehatan yang menekankan upaya kuratif-rehabilitatif kurang menguntungkan karena :
a. Melakukan intervensi setelah sakit
b. Cenderung berkumpul di tempat yang banyak uang.
c. Dari segi ekonomi lebih cost effective
d. Melakukan tindakan preventif dari penyakit, agar tidak terserang penyakit.


IV. UPAYA KESEHATAN YANG ADA
Pemerintah menetapkan upaya kesehatan dalam GBHN tahun 1993 bahwa upaya kesehatan ditujukan pada Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan melakukan pembinaan kesehatan bangsa, yaitu upaya kesehatan jangka panjang yang akan menjamin kemandirian yang lebih besar dan akan meningkatkan ketahanan mental dan fisik penduduk, sehingga menciptakan SDM bangsa Indonesia yang berkualitas.

V. KEBIJAKAN KESEHATAN BARU
Menteri kesehatan Prof Dr. F.A. Moeloek, menyatakan bahwa Dep Kes akan memperkenalkan paradigma sehat berdasakan Rapat Kerja Komisi VI DPR-RI, tanggal 15 September 1998.

VI. KONSEKWENSI/IMPLIKASI DARI PERUBAHAN PARADIGMA
Untuk mendukung terselenggaranya paradigma sehat yang berorientasi pada upaya promotif – preventif, proaktif, community-centered, partisipasi aktifdan pemberdayaan masyarakat, maka semua wahana, tenaga dan sarana fasilitas yang ada sekarang perlu dilakukan penyesuaian atau bahkan reformasi baik di pemerintahan pusat maupun daerah.

VII. INDIKATOR KESEHATAN
WHO menyarankan agar sebagai indikator kesehatan penduduk harus mengacu pada kesehatan positif dan konsep holistik yang terdiir dari 6 hal yaitu :
a. Melihat ada tidaknya kelainan pathofisiologis pada seseorang
b. Mengukur kemampuan fisik seseorang
c. Penilaian atas kesehatan sendiir
d. Indeks Masa Tubuh
e. Kesehatan Mental
f. Kesehatan spiritual

VIII. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan pelaksana program paradigma sehat adalah orang-orang yang memiliki kemmapuan, wawasan keterampilan dan ilmu pengetahuan khusus dibidang kesehatan yaitu dokter, dokter gigi, bidan dan perawat. Selain itu dibantu dengan bidang yang terkait dengan masalaha kesehatan antara lain psikiater, psikolog, tenaga sosial dan sarjana kesehatan masyarakat.

IX. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang sangat penting adalah bagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat tertarik dan bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri.

X. KESEHATAN DAN KOMITMEN POLITIK
Apabila kita ingin membangun bangsa Indonesia yang berkualitas maka pembanguna yang semula berorientasi pada GNP growth perlu dirubah menjadi Human Capital Growth : yaitu Health, education dan social security karena ketiga hal ini akan meningkatkan pe4ndapatan dan kesejahteraan masyarakat.

XI. PENUTUP
Demikianlah uraian tentang paradigma sehat. Perubahan paradigma hanya akan terjadi bila diikuti dengan perubahan orientasi para pengambil keputusan, perubahan peraturan perundangan yang mungkin terjadi perubahan pendekatan, pengorganisasian,fasilitas, ketenagaan dan alokasi pembiayaan yang menjadi kunci terjadinya perubahan paradigma baru yaitu paradigma sehat.

Selasa, 31 Mei 2011

asuhan kebidanan

MODEL KONSEPTUAL ASUHANKEBIDANAN
A.Konseptual model
Konseptual modal adalah gambaran abstrak dari suatu ideyang  menjadi  dasar  suatu  disiplin.model  asuhan  kebidananberdasarkan pada kenyataan bahwa kehamilan,persalinan dankelahiran merupakan suatu proses kehidupan yang normal.
B.Dalam  model  asuhan  kebidanantermasuk
Memonitor  kesejahteraan   ibu  baifisik,psikologis  maupun  social  dalam  sikluskehamilan dan persalinan
Mempersiapkan  ibu  dengan  memberikanpendidikan,konseling,asuhan  pre-natal  dalamproses persalinan dan melahirkan dan bantuanpada masa postpartum
intervensi teknologi seminimal mungkin.
Mengindentifikasi dan memberiakan mbantuanobstetric yang dibutuhkan.
Melakukan  rujukan  yang  membutuhkanpenanganan  spesialis  obstretrik  atau  tenagakesehatan yang lain. 
C.Asuhan kebidanan
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatandan tanggung jawab bidan dalam pelayanan yang diberikankepada klaen yang memiliki kebutuhan dan masalah kebidanan(kehamilan,  persalinan,  nifas,  bayi  baru  lahir,  keluargaberencana,  kesehatan  reproduksi  wanita,dan  pelayanankesehatan masyarakat.
Mengevaluasi  hasil  asuahan  kebidanan  danpertolongan pertama
Menyusun rencana tindak lanjut, bersama klien ataukeluarga
Membuat cacatan dan laporan
PROSES ASUHAN
Proses asuhan yang digambarkan dalam manajemen proseskebidanan dipengaruhi oleh :
A.
Aspek Jenis Tindakan atau Kegiatan yang di Lakukan
:
Keputusan berlandaskan pemikiran kritis
Praktek asuahan bedasarkan fakta(efidece based)
Pengembalian keputusan yang bertanggung jawab
Pemalkaian teknologi secara etis
Menghormati budaya dan etik 
Mengoptimalkan  atau  mengajarkan  klien  tentangpromosi  kesehatan,  dengan  memberi  pilihanberdasarkan informasi dan penglibatkannya dalampengambilan keputusan
Mempraktekkan  perilaku  sabar  yang  rasional,memberi advokasi bagi wanita, dan melibatkannyadalam pengambilan keputusan
B.
Aspek Strategi Asuhan Yang Harus di Lakukan :
Menggunakan pendekatan yang ramah dan berpusat padawanita
Menyesuaikan kealihan untuk memenuhi kebutuhan klienyang khusus
Melakukan intervensi dan rujukan yang tepat
Memelihara  kepercayaan  dan  saling  menghargaiantara bidan      dan klien
Memberi asuhan secara fle
Bentuk asuhan kebidanan
 
mencakup kebidanan pada ibuhamil asuahan kebidanan pada ibu bersalin, asuahan kebidananpada bayi baru lahir, dan asuhan kebidanan pada ibu nifas.